Postingan

Mentalitas Yang Terkonstruk di Era Kapitalisme Digital

Gambar
Secara tidak langsung kapitalisme digital dapat dikatakan sebagai tahap lanjut dari modus produksi kapitalisme modern yang paling aktual, yang rupanya saling memengaruhi dan menyesuaikan dengan minat manusia, terhadap budaya yang memiliki esensi universalitas turut berkembang seiring zaman. Kemudahan komunikasi dan penyebaran informasi secara cepat pada hari ini menjadi sumber komoditas yang paling mutakhir bagi kapitalisme, sementara manusia yang menjadi mangsa pasar produk-produk sarana digital seperti ponsel pintar dengan segala muatan di dalamnya, jika kita tidak bijak dalam menggunakannya samahalnya dapat di ibaratkan seperti menggenggam sebuah geranat, dimana kita sadar bahwa kapan saja mampu menimbulkan kerusakan terhadap diri kita jika tidak berhati-hati dan mawas diri. Sebagai sarana yang memudahkan, sekaligus kita mampu dilalaikan oleh akses yang serba instan dan tersediakan. Kapitalisme modern sebagai kontradiksi pokok sejak awal abad-19 memang tidak pernah gagal menciptakan...

Komidi Putar

Gambar
Aku tengah berjalan santai ketika matahari senja memberi kesan pada langit menjelang malam. Di gang kecil yang bising, di depan warung penjual tuak aku mencari botol sisa minumku semalam. Sementara meja dan kursi yang tak teratur menjadi tempat duduk para pemabuk setiap malam hingga pagi buta. Tanpa sengaja kepalaku terbentur meja ketika menunduk—membuatku tersentak. Ketika aku bangkit sembari memegang bagian belakang kepalaku yang terasa nyeri, seseorang telah berada di hadapanku, dia si penjaga warung tuak ini. Si penjaga warung tuak bukanlah kawanku, namun kita saling akrab karena sekiranya dalam dua hari sekali aku datang ke sini. Dia menyapaku dengan wajah menyeringai, terlihat lingkaran hitam di sekitar matanya yang mengerikan, menandakan dia jarang tidur malam. “Apa yang kau cari?” “Minumanku semalam!” “Aku buanglah sudah.” Katanya. “Oalah, baik.” Jawabku. Kemudian aku melanjutkan berjalan dengan santai, ke arah alun-alun—aku baru mengingat malam ini adalah Sabtu malam...

Humanisme Borjuis: Sesuatu Yang Mendarah Daging

Gambar
Apa yang ada dipikiran kalian ketika mendengar kata “Humanisme”? Masihkah menanggapnya sebagai musuh berbahaya sama halnya pendapat para kalangan religius? Atau sebagai jalan pembebasan bagi manusia-manusia yang tercekik oleh doktrin-doktrin fanatisme agama?. Kedua pandangan yang berseberangan sebagai kontradiksi yang memuncak pada abad pertengahan di Eropa, dimana banyak agama pada masa itu hanya menyebarkan momok penyiksaan di balik kubur, namun terlalu sedikit menaruh perhatian terhadap realitas keadaan yang dihadapi pada saat itu. Humanisme justru berkembang melalui celah-celah kehancuran abad pertengahan dengan menegasikan dogma-dogma yang telah menghantarkan ketakutan berlebih terhadap manusia, melalui pendekatan rasional terkait penelitian secara cermat akan keduniawian dan alamiah manusia. Lain halnya di Indonesia, kita tidak boleh memungkiri bahwa kita sesungguhnya dekat dengan humanisme, bahwa para pendiri bangsa meletakkan humanisme yang termuat pada sila ke-2 (kemanusiaan y...

Bunga Rampas

Gambar
Jumat petang, aku mendengar kabar bahwa Rosalisa akan kawin dengan seorang yang dijodohkan oleh keluarganya. Lakinya seorang yang aku kenal, kakak kelas ketika kami sama-sama masih menempuh pendidikan sekolah menengah atas. Kabarnya pula ia seorang direktur yang masih menjabat di pabrik semen yang beroperasi di kota D. Kalau soal apa pekerjaannya aku sudah tahu sejak lama, sebab dalam sekali peristiwa kita pernah berjumpa. Dalam proses mediasi yang dilakukan di salah satu lembaga hukum swasta, oleh perkara operasi dari pabrik tersebut yang sudah banyak memberi dampak buruk terhadap masyarakat sekitarnya. Aku sedikit banyak dilibatkan dalam proses penolakan terhadap pabrik semen tersebut, bahkan sejak belum didirikan. Sadin, orang memanggilnya dengan tambahan sapaan “Pak”, jika menyoal struktur jabatan, namun tidak perlu untuk orang biasa sepertiku yang tak memiliki hubungan hierarkis dengannya. Sadin orang yang paling getol membantah bahwa pabrik semen telah membawa dampak buruk, ia se...

Aku, Bapakku dan Situasi Irasional

Gambar
  Sore di bulan Maret, aku memperoleh kabar dari bapak, bahwa situasi di kampung sedang kacau. Menjelang pemilihan kepala desa memang demikian khasnya, demi mempertahankan masing-masing calon seseorang rela melakukan apa saja. Sementara aku menjadi perantau, aku tidak di sana, namun aku cukup paham apa yang dikhawatirkan bapak. Di kampung C, tanah airku, orang-orang hidup guyub sembari mengemban budaya kekeluargaan dalam hubungan sosial masyarakat, jika saja dihadapkan dengan persoalan bersama. Namun, hal demikian tidak berlaku ketika masa-masa menjelang pemilihan kepala desa seperti yang berlangsung belakangan ini. 6 (enam) tahun yang lalu, ketika aku masih berada di kampung, pendukung salah seorang calon memutus aliran air rumah-rumah warga yang bersikap oposisi atau berbeda keberpihakan politik darinya. Aku tidak tahu, apakah perilaku orang tersebut didukung langsung oleh calon kades yang dipilihnya, meski nyatanya calon andalannya tersebut kalah telak dalam perhitungan suara. D...